Rabu, 21 Juli 2010

Tentang Sate Tegal Batibul

Sate Kambing Batibul Bang Awi Khas Tegal
Empuknya daging kambing muda berpadu dengan susu kambing Etawa


Jakarta - Kelapa Gading www.kulinerkuliner.com
Anda pasti sering mendengar kata warteg alias warung Tegal, tapi bagaimana dengan Sate Tegal? Memang belum setenar Sate Madura atau Sate Padang, tapi soal rasa hmmm... boleh diadu. Sate Tegal umumnya terbuat dari daging kambing yang masih berumur di bawah tiga bulan, sehingga dagingnya masih empuk. Jika Anda kebetulan tertarik ataupun gemar dengan kudapan ini tampaknya Sate Kambing Batibul Bang Awi Khas Tegal yang lokasinya di Kelapa Gading Jakarta Utara bisa memuaskan selera makan Anda.
Selain sajian Sate Kambing yang istimewa And ajuga bisa menikmati Susu Kambing yang berkhasiat. Tertarik mencoba?
"The Menu" - courtesy of imansoe
Bagi Anda penggemar Sate Kambing, kriteria apa yang paling diharapkan dari Sate Kambing yang Anda makan? Empuk, tidak prengus, atau rendah kolesterol? Tahukah Anda ternyata daging kambing memiliki kadar lemak jenuh (saturated fat) yang lebih rendah daripada ayam. Padahal lemak jenuh sangat berpengaruh dapat menaikkan kadar kolesterol dalam darah. Jadi bagi Anda penggemar segala olahan daging kambing tak perlu terlalu parno atau khawatir soal kolesterol. Apalagi takut untuk mengonsumsi Sate Kambing Khas Tegal ala Bang Awi yang tersohor kelezatannya. Walaupun demikian dalam menikmatinya disarankan dalam porsi sewajarnya.

Rumah makan Sate Kambing Batibul Bang Awi Khas Tegal menempati ruko yang terletak di jalan Boulevard Raya Blok QJ Nomor 20 atau lebih tepatnya berada di dekat kompleks Perumahan Villa Permata Gading.

"Bagian Muka" - courtesy of imansoe
Sebagai penanda di Rumah Makan ini terpasang banner ukuran 0,6x5 meter berwarna biru muda dengan tulisan Sate Kambing Batibul Bang Awi Khas Tegal berwarna merah dan kuning. Tempat pembakaran sate yang terletak pada bagian depan membuat aroma pembakaran yang harum terasa menggugah selera. Bagi Anda yang membawa kendaraan pribadi tak perlu khawatir soal parkir karena di depan rumah makan ini tersedia lahan parkir yang mampu menampung kira-kira 4-5 mobil. Jika penuh Anda masih bisa memarkir di bahu jalan sepanjang Jalan Raya Boulevard. Rumah makan Sate Kambing Batibul Bang Awi buka setiap hari mulai pukul 10 hingga pukul 11 malam.

Bagian dalam rumah makan Bang Awi terasa nyaman karena dilengkapi dengan pendingin ruangan.l Di ruang makan seluas 5x10 meter ini berjejer rapi kursi dan meja yang terbuat dari kayu jati dengan kapasitas 40 orang. Begitu Info Kuliner menempati salah satu tempat duduk yang tersedia seorang ramah berseragam kemeja batik Pekalongan datang menghampiri menawarkan menu andalan Sate Kambing, Sop Kambing, Teh Poci, dan Susu Kambing Etawa.

"Siap Menikmati" -courtesy of imansoe
Tak perlu menunggu lama dalam waktu kurang dari 10 menit pesanan Anda telah siap dihidangkan. Sekilas Sate Kambing khas Tegal ini terlihat seperti masih agak mentah alias belum terpanggang dengan baik karena warnanya pucat dan cokelat tua kehitaman seperti sate pada umumnya. Sambal kecapnya pun tidak dicampur dengan satenya melainkan terpisah. Kecap diletakkan di piring kecil dengan tambahan sambal terasi, sementara di piring kecil lainnya tersedia irisan bawang merah dan tomat yang dapat dicampurkan ke sambal kecap sesuai dengan selera.

Ternyata setelah sate dicocol dengan campuran kecap dan sambal terasi, sate yang tadinya polos dan pucat menjadi terlihat begitu menggiurkan dengan baluran kecap yang hitam saat digit, hmm.. dagingnya ternyata sangat empuk dan juicy. Sama sekali tak terasa mentah seperti kelihatannya, ini dikarenakan dagingnya berasal dari kambing betina muda berusia di bawah tiga bulan.

Rasanya begitu mantap karena rasa dagingnya yang gurih berpadu dengan kecap manis asli Tegal dan sambal terasinya yang manis pedas. Tidak terdeteksi sedikitpun bau prengus khas kambing yang biasanya hadir di setiap olahan kambing.

courtesy of imansoe
Agar bau prengus kambing hilang caranya setelah daging dibersihkan dan dipotong-potong, dan ditusuk dengan tusukan sate, lalu ditiriskan selama kurang lebih satu jam baru kemudian dibakar setengah matang. Setelah itu sate dicelupkan pada campuran susu kambing, minyak kambing (dihasilkan dari buntut kambing yang di gongso), dan bumbu halus yang terdiri dari campuran kunyit, jahe, dan lengkuas, merica, ketumbar dan bawang putih.

Penggunaan susu kambing dan minyak kambing di atas membuat citarasa Sate Kambing khas Tegal ini makin gurih, dan lezat. Tidak tercecap rasa amis ataupun prengus karena telah ternetralisir oleh penggunaan aneka rempah dalam bumbu sate. "Penggunaan susu kambing dan minyak kambing ini juga menjadi salah satu keunikan dari Sate Tegal," jelas Moh. Abdul Jamil sang pemilik rumah makan cabang Jakarta. Setelah sate dibumbui kemudian sate kembali dibakar sampai matang.

Untuk menambah kenikmatan dan menghasilkan aroma sate yang khas maka sang pemilik tidak menggunakan arang dari jenis kayu sembarangan namun menggunakan arang kayu asam yang khusus didatangkan dari Tegal. "Iya sengaja saya pakai arang kayu asam karena nanti aroma satenya jadi lebih harum dan tidak terlalu tajam menusuk seperti arang batok dari Jakarta sehingga rasanya lebih istimewa,' ujar Jamil.

Selain Sate Kambing khas Tegal, rumah makan ini juga menyediakan Sop Kambing Batibul alias kambing bawah tiga bulan. Sop Kambing ini terasa sangat gurih dan lezat karena menggunakan kaldu kambing dengan campuran bumbu seperti bawang putih, pala, lada, cengkeh. Selain untuk mempertajam citarasa penggunaan bumbu rempah juga dimaksudkan untuk menghilangkan bau prengus kambing dan memberikan efek hangat pada tubuh. Ditambah lagi campuran mirepoix yang terdiri dari batang seledri, wortel, bawang bombai dan daun bawang yang membuat aroma Sop Kambing ini menjadi harum dan makin memikat.

Sebagai teman menikmati hidangan tersedia juga Teh Poci khas tegal. Teh ini aromanya khas dan rasanya agak sepet. Hidangan minuman ini disajikan dengan gula batu dan lebih pas diminum selagi masih hangat agak panas. Kebiasaan minum Teh Poci atau Moci telah menjadi tradisi bagi orang Tegal, ini disebabkan pertumbuhan pabrik-pabrik teh di Tegal pada tahun 1930-an yang cukup pesat. Teh Poci khas Tegal ini disajikan dengan poci yang terbuat dari tanah liat dan diminum dengan menggunakan cangkir mungil yang terbuat dari porselen, sluuurpp...Nasgitel banget pokoke.

Selain Teh Poci yang khas, tersedia juga minuman sehat yang berasal dari kambing, namanya Susu Kambing Etawa (kambing Etawa adalah kambing keturunan India yang berbadan cukup besar dan memiliki tinggi 1 meter). Dari hasil survei di beberapa tempat Susu Kambing Etawa dikenal memiliki berbagai manfaat untuk tubuh seperti dapat menetralisir asam lambung, menambah vitalitas dan daya tahan tubuh, mengatasi masalah impotensi dan mengoptimalkan pertumbuhan pada anak.

Susu Kambing Etawa sangat dianjurkan untuk penderita penyakit TBC, asma, anemia, hepatitis, kram otot dan maag. Saat disajikan susu kambing ini terlihat biasa saja namun setelah diperhatikan ternyata susu ini lebih cepat mengental jika terlalu lama didiamkan, maka jika kita ingin meminumnya sebaiknya diaduk terlebih dahulu. Susu Kambing Etawa ini memiliki bau prengus khas kambing yang khas namun untuk mengatasinya disediakan Syrup Mocca, Strawberry, dan Cokelat agar susu ini tetap dapat dinikmati oleh semua kalangan termasuk anak-anak.

Semua makanan dan minuman yang tersedia harganya sangat terjangkau sehingga Anda tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Sate Kambing Batibul polos hanya Rp 2 ribu per tusuk, dengan tambahan hati menjadi Rp 2,5 ribu per tusuk, Sop Kambing Rp 13 ribu per porsi, Teh Poci Rp 4,5 ribu per poci dan Susu Kambing Etawa Rp 9 ribu per gelas. Berminat? Selamat mencoba. Anggi.

Resep Sate Kambing Khas Tegal
ala Sate Kambing Batibul Bang Awi Khas Tegal

Bahan:

500 gr Kambing muda
500 gr hati Kambing

Bumbu Rendaman:
100 cc Susu kambing
300 ml Minyak kambing
2 cm Kunyit
2 cm Jahe
2 cm Lengkuas
2 sdm Merica
1 sdm Ketumbar
3 siung Bawang Putih
Garam secukupnya

Sambal Kecap:
Kecap manis secukupnya
2 buah Tomat, potong-potong
5 butir Bawang merah, potong-potong
1 sdm Sambel terasi

Cara Membuat:
Potong-potong daging dan hati kambing dengan ukuran 2 x 3 x 2 cm atau dengan ukuran sesuai selera. Setelah dipotong-potong tusuk sate dengan menggunakan tusukkan sate yang terbuat dari bambu, satu tusuk sate bersii 5 potong daging dan hati. Lalu tiriskan selama 1 jam.

Untuk membuat bumbu olesan, kunyit, jahe, lengkuas, merica, ketumbar dan bawang putih dihaluskan, lalu dicampur dengan susu kambing, minyak kambing dan garam, aduk hingga rata, sisihkan.

Setelah 1 jam, bakar daging kambing hingga setengah matang, lalu rendam dalam bumbu rendaman dan bakar lagi hingga daging kambing matang.

Siapkan piring hidang beri kecap dan sambal terasi, aduk rata, lalu letakkan sate diatas piring, dan campur rata dengan sambal kecap. Sajikan bersama dengan potongan tomat dan bawang merah.

Sajikan untuk 50 tusuk

Info Lebih Lanjut Dapat Menghubungi:
Sate Kambing Batibul Bang Awi Khas Tegal, Jakarta
Jl Boulevard Raya Blok QJ7 No 20 Kelapa Gading, Jakarta Utara
Telp 0817810529, 081911511870
Tegal
Jl Raya II Ujungrusi Adiwerna - Tegal
Telp 0283-3448049, 081802889603

Info Kuliner Senin, 09 Juni 2008
______________________________________________________
Bahan baku didatangkan langsung dari Tegal 
(Anggi)

Kegigihan Syaiful Malawi (41) alias Bang Awi sang pemilik usaha Sate Kambing Batibul dalam membangun usaha patut diacungi jempol. Dari mulai usaha konveksi sampai menjadi peternak ayam pernah dilakoninya dan meskipun usahanya itu tidak berjalan lancar ia tetap gigih mencoba usaha lain. Ternyata usahanya di bidang makanan yaitu Sate Kambing Batibul menjadi buah dari kegigihanya selama ini.

Usaha ini pertama kali dirintis pertama kali dirintis Awi di Tegal pada tahun 1992. Seiring waktu berjalan usahanya semakin berkembang dengan pesat sehingga pada tahun 2007 Awi memutuskan untuk memperluas usahanya hingga ke Ibukota Jakarta. Kebetulan Awi mempunyai seorang adik yang berdomisili di Jakarta yaitu Moh Abdul Jamil (26) yang kini menjadi pemilik sekaligus pengelola Rumah Makan Sate Kambing Batibul Bang Awi Khas Tegal cabang Jakarta.

Bahan Baku. Salah satu keunggulan rumah makan ini selain citarasanya adalah sebagian besar bahan baku yang digunakan dikirim langsung dari Tegal. Sebut saja kambing, arang kayu asam, bawang merah Brebes hingga kecap manis yang tidak akan Anda temukan di Jakarta.

"Kami memang ingin menyajikan sajian yang khas dari Tegal maka itu kami pun mendatangkan bahan bakunya langsung dari sana agar citarasa dan ciri khas Tegalnya semakin terasa," tutur Jamil yang hingga kini masih bekerja di Astra International.

Karyawan. Dalam menjalankan usahanya Jamil dibantu oleh enam orang karyawan. Masing-masing karyawan diberikan fasilitas yang sangat lengkap seperti makan, tempat tinggal, rokok dan kebutuhan sehari-hari lainnya seperti sabun, pasta gigi, shampo. Gaji yang mereka dapatkan berkisar antara Rp 1-1,1 juta tergantung lama bekerja.

Pelanggan
Meskipun usia Rumah Makan Sate Kambing Batibul Bang Awi Khas Tegal cabang Jakarta ini masih seumur jaging namun soal peminat dan pelanggan tak boleh dianggap remeh. Dalam sehari sekitar 800-1000 tusuk sate ludes terjual apalagi di akhir pekan bisa sampai 1500 tusuk. Ada beberapa public figure yang menjadi langganan tetap seperti Jaya Suprana, Ferry Salim, pebulutangkis senior Rudi Hartono, Bondan Winarno. "Bapak Sutanto sang Kapolri juga setiap bulan selalu memesan Sate Kambing Batibul ini," ujar Jamil sambil tersenyum. Anggi

Info Kuliner Senin, 09 Juni 2008

1 komentar:

  1. Jumat malam, ajakan Wiku kuliner sate Tegal langsung gw jawab antusias.
    Mencoba sate Batibul Bang Awi di Kelapa Gading. Heem.. batibul... msh abg jg belum tu kambing, br 3 bulan.. :p
    Berlokasi di salah satu ruko di bouleverd raya, kami memesan 20 tusuk sate daging plus hati & 1 mangkok sop kambing. Melihat tetangga sebelah keknya mulai ga pede mo mesen 20 tusuk. Gede2 banget...

    Satu persatu dihidangkan, sambal sendiri, irisan tomat & bawang sendiri. Tinggal dipadukan aja sendiri dengan kecap yg langsung dr Tegal. Kecapnya encer, sepertinya emang pas buat dicampur.

    Menu pertama sop kambing dateng. Tp koq ya keknya tulan belulang aja ya..
    Kurang nendang ni.. Sayang penyajiannya hanya hangat2 aja, padahal kl panas mengebul pasti nikmat banget.

    Akhirnya menu utama dateng. Ramu dl kecap, sambel & irisan2nya. Satenya sendiri dibakar tidak diolesi kecap, hanya diolesi campuran lemak kambing & susu kambing aja. Penampilannya langsung biking ngiler. Olesi trus haaap...
    Wuiiih, lembut banget. Kombinasi antara hati, daging & lemaknya bener2 memanjakan kunyahan. Tak sekalipun selip. Sampai tusuk sate terakhir, mulut masih sehat2 aja, tdk terasa membosankan seperti biasanya kl mengunyah daging kambing. Biasanya ada aja yg akhirnya tak terkunyah sempurna. Daaan... sepertinya msh kurang de.. hihihihi...

    Disarankan kesana malem2 aja.. soalnya kl siang panas de keknya :p

    BalasHapus

klinik-herbalis.com

Hotline: 081.385.386.583 - (021) 9346.1965 / WEB.RIZAL